Plastik merupakan bahan yang sangat sering digunakan di dunia karena praktis, murah dan sangat berguna. Namun seakan menjadi bumerang dalam kehidupan, banyaknya volume sampah plastik tanpa disadari mulai mencemari dan berdampak negatif bagi lingkungan hidup. Gunungan sampah plastik kini tak hanya bermuara di daratan, lautan pun menjadi tempat berlayar sampah plastik akibat ulah manusia.
sumber gambar: https://pixabay.com/images/search/plastic%20garbage/
Menurut informasi dalam dietkantongplastik.info bahaya kantong plastik di antaranya bahkan bisa memicu perubahan iklim, mencemari lingkungan, berbahaya bagi manusia, dan plastik juga merupakan bahan yang sangat sulit diurai. Bahaya Plastik ini juga bukan hanya dipengaruhi oleh gunungan sampah, namun bahan kandungan yang mudah terurai seperti mikro plastik juga menjadi pembunuh berdarah dingin. Peneliti LIPI pernah menyatakan bahwa mikro plastik bisa menggunung di tubuh dan mengakibatkan dampak yang tak sedikit, dampak ini pun turut dirasakan oleh biota laut yang turut menikmati mikro plastik hasil sampah plastik yang berada di lautan.
Kejadian yang melibatkan kehidupan hewan di dunia ini telah disorot oleh dunia dan ada beberapa yang bahkan telah melakukan dokumentasi terhadap kejadian miris ini. untuk melihat lebih jauh dapat dilihat dalam link National Geographic yang memperlihatkan banyaknya hewan yang menderita akibat ulah sampah plastik.
Pemerintah Indonesia pun melirik kasus ini dan pernah menjalankan peraturan kantong plastik berbayar namun ternyata kini kantong plastik pun kembali gratis dan seakan-akan peraturan pemerintah kehilangan taringnya untuk mengatasi permasalahan penggunaan kantong plastik. Lalu kini apa kabarnya peraturan pemerintah mengenai kantong plastik
berbayar? Apakah pemerintah akan tetap berusaha atau menyerah?
Masyarakat Indonesia yang tak masalah
mengeluarkan uang lebih demi mendapatkan gaya hidup praktis ini membuat
segala sesuatu yang ditetapkan pemerintah membutuhkan bantuan dari
masyarakat Indonesia sendiri. Dalam keseharian kita tentunya memang
agak sulit untuk menjauhkan kita dari penggunaan plastik, selain
kesibukan yang ada, kita juga tidak mau direpotkan dengan membawa-bawa
botol atau kantong belanja sendiri. sekalipun kita membawa botol minum
sendiri, bahkan Indonesia tidak memiliki stasiun pengisian air minum
seperti yang ada di luar negeri misalnya di Singapura. Sehingga dukungan
pemerintah pun tidak boleh setengah-setengah namun harus memberikan
fasilitas juga.
Beberapa perusahaan pun tak tinggal diam mengamati kasus sampah plastik ini. Sampai
saat ini bahkan setelah dihapuskan peraturan pemerintah terkait plastik
berbayar, saya menemukan satu swalayan yang tetap menerapkan kantong
plastik berbayar yaitu Superindo. hal ini tentunya masih kurang efektif
bilamana hanya satu perusahaan yang menerapkan kebijakan ini. Superindo
pun mungkin bergelut dengan komentar orang-orang yang mempermasalahkan
hal ini, namun beberapa orang mungkin tidak akan merasa keberatan
dikarenakan biaya yang dikenakan pun tidak besar atau sekitar 200 Rupiah per kantong.
Perusahaan lain yang ikut berpartisipasi dalam lingkungan contohnya adalah Body Shop yang sejak awal menggunakan kantong berbahan dasar kertas dan kini pun mengadakan program BBOB (Bring Back Our Bottle) untuk ditukarkan dengan poin belanja.
Program ini bahkan mendapatkan penghargaan dari pemerintah atas inisiatif yang dilakukan dalam menjaga lingkungan hidup. Aksi seperti ini tentunya memiliki dampak positif bagi dunia.
Bukan hanya Superindo dan Body Shop, banyak perusahaan pun melakukan siasat lain yang dilakukan yang juga turut mendukung program diet kantong plastik ini adalah dengan menggunakan bahan plastik food grade atau bahan plastik yang akan hancur dengan sendirinya. Akan tetapi bahan ini tetap memerlukan waktu untuk menguraikan dirinya dan menyisakan mikro plastik sebagai partikelnya yang telah diurai. Namun tetap dukungan berharga seperti ini merupakan hal positif yang patut diacungi jempol.
Berbagai cara digunakan oleh berbagai pihak di dunia, dan kini komunitas pecinta lingkungan pun berbondong-bondong melakukan kegiatan sosialisasi minimalisasi penggunaan sampah plastik Indonesia misalnya dengan mengadakan penyuluhan dan edukasi lapangan melalui selebriti misalnya Reza Rahardian, Sigi Wimala, Nadine Chandrawinata, dan Prisia Nasution yang turun ke lapangan seperti yang diberitakan disini.
Sebagai masyarakat yang telah sadar dengan dampak negatif sampah plastik alangkah baiknya kita turut mendukung gerakan diet sampah plastik ini untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam kita demi masa depan kita dan makhluk sekitar kita, salah satunya adalah dengan cara meminimalisasi penggunaan sampah plastik, misalnya dengan selalu membawa kantong belanja sendiri untuk berbelanja, menggunakan sedotan besi yang bisa dipakai berulang kali, dan membawa botol minum atau tumbler dalam keseharian.
Kebiasaan seperti ini mungkin akan sedikit merepotkan kita sebagai masyarakat, namun awal yang kecil ini akan menghentikan dampak negatif dari "serigala pembunuh berbulu domba" ini. Hal kecil ini akan memberikan dampak yang besar ke semua makhluk hidup. Diet kantong plastik bukan hanya tugas pemerintah untuk mengatur, bukan juga tugas perusahaan besar, dan bahkan artis. Namun tugas kita semua demi masa depan dunia yang lebih baik.
Comments
Post a Comment